Kamis, 01 Maret 2012

Singapura Jadi Silicon Valley-nya Asia

TEMPO.CO , London - Lembah Silicon menjadi 'kiblat' di dunia teknologi. Perusahaan besar, seperti Google dan Apple, lahir di California, Amerika Serikat itu.

Geliat inovasi teknologi yang dibangun di sana sebentar lagi akan ditularkan ke benua Asia melalui perusahaan inkubator bernama Golden Gate Ventures. Rencananya, perusahaan ini bakal mengucurkan dana sampai US$ 10 juta di Singapura.

Ya, Singapura. Negara ini dianggap sebagai tempat yang cocok karena memberi kemudahan dalam berinvestasi. Golden Gate Ventures menilai Negeri Merlion itu sebagai pintu gerbang Asia.

Salah satu alasannya, karena bahasa Inggris dipakai sebagai bahasa pertama. Ini dianggap memudahkan siapa saja yang datang ke negara tersebut.

Kendati luasnya wilayahnya hanya selisih 38 kilometer persegi lebih besar dari Jakarta, Singapura selalu menjadi tujuan bisnis dan tempat perusahaan multinasional mendirikan kantor perwakilan untuk wilayah Asia.
"Saya melihat banyak kesempatan di sini," kata Vinnie Lauria, salah seorang pemodal di Golden Gate Ventures seperti dikutip Telegraph, Kamis, 1 Maret 2012. "Kami ingin menjadi bagian dari pertumbuhan start-up."

Lauria menjelaskan, dana sebesar US$ 10 juta itu akan dipakai untuk membangun bisnis start-up dan membangun kemitraan antara Silicon Valley dan Asia.

Setiap pengelola start-up atau wirausahawan di bidang teknologi, nantinya akan diajak ke Silicon Valley untuk belajar langsung dari nama-nama besar seperti pendiri MySpace dan YouTube.

Selain Singapura, Golden Gate Ventures juga akan merambah ke wilayah Asia lainnya, seperti Filipina, Thailand, Indonesia, Vietnam, dan Malaysia. Pastinya, mereka akan mencari perusahaan berbasis Internet dan memiliki potensi untuk menjadi besar.

Menurut Bank Dunia, Singapura menduduki posisi pertama sebagai negara yang memudahkan pengusaha dalam menjalankan bisnisnya. Negeri "Merlion" ini menjadi negara keempat sebagai tempat yang tepat untuk memulai bisnis.

Kendati pangsa pasar di Singapura hanya sekitar 5 juta orang saja, investor biasanya 'memarkir' uang mereka di negara itu kemudian berinvestasi di negara sekitarnya, seperti Indonesia.
Indonesia dibidik sebagai pasar yang bagus karena menjadi negara berpenduduk terpadat keempat di dunia, yakni 238 juta orang.

TELEGRAPH | RINI K

http://id.berita.yahoo.com/singapura-jadi-silicon-valley-nya-asia-054858693.html