Oleh Yahoo! News | Yahoo! News – Kam, 19 Jul 2012
Oleh Stephanie Pappas, LiveScience Senior Writer | LiveScience.com
Jika
Anda pernah merasa mengantuk setelah berhubungan seks, Anda tidak
sendirian. Penelitian terbaru menemukan bahwa setelah kawin cukup lama,
cumi-cumi akan sangat kelelahan dan enggan berenang.
Penelitian
tersebut menyoroti akibat dari perkawinan cumi-cumi, menurut penelitian
yang diterbitkan pada 17 Juli di jurnal Biology Letters. Kelelahan
setelah kawin dapat membuat cumi-cumi tidak bisa mencari makan,
menghindari predator, atau kembali melakukan perkawinan, menurut hasil
penelitian dari Amanda Franklin, dalam penelitiannya sebagai mahasiswa
pasca-sarjana di Universitas Melbourne di Australia.
"Mengetahui
akibat perkawinan bisa memberikan informasi penting mengenai evolusi
dari strategi reproduksi dan penuaan," tulis Franklin dalam sebuah email
kepada LiveScience.
Untuk beberapa binatang, hasrat untuk
melakukan perkawinan membutuhkan pengorbanan besar. Perhatikan jaring
sarang laba-laba jantan, yang menjadikan dirinya sendiri sebagai umpan
untuk betina saat kawin, memperlama masa kawin, dan memungkinkan gen-nya
bisa diwariskan. Tetapi pada umumnya, perkawinan membutuhkan banyak
usaha dan energi bagi setiap binatang.
Hal itu terutama berlaku
bagi cumi-cumi bentuk pangsit dari selatan (Euprymna tasmanica), seekor
cephalopoda bertubuh kecil dan bulat dengan ukuran panjang 2,8 inchi (7
centimeter). Cumi-cumi ini memiliki masa hidup yang cepat dan mati muda,
melakukan perkawinan dengan banyak pasangan selama hidup mereka. Hidup
mereka yang singkat dibuat berarti, dengan melakukan perkawinan yang
bisa bertahan hingga tiga jam setiap kalinya.
Selama masa kawin,
pejantan menempel pada betina, menggenggamnya dan meniup air ke dalam
mantelnya, bagian bulat dari tubuhnya di belakang kepala. Franklin dan
rekan-rekannya ingin menguji betapa melelahkannya ritual tersebut.
Para
peneliti menangkap cumi-cumi pangsit liar di lepas pantai di wilayah
tenggara Australia, dan menempatkan mereka dalam kolam. Setiap cumi-cumi
mendapatkan uji ketahanan dalam kolam yang dialiri air yang berfungsi
seperti treadmill, sehingga memaksa binatang itu untuk berenang atau
akan terpojok ke pinggir kolam karena terbawa arus aliran air. Lamanya
waktu cumi-cumi berenang hingga kelelahan menandai daya tahan dasar
mereka.
Pada hari berikutnya, 30 cumi-cumi ditempatkan sepasang
antara jantan dan betina untuk melakukan perkawinan (17 lainnya tetap
dijauhkan dari lawan jenisnya dan digunakan sebagai kelompok kendali).
Segera setelah kawin, cumi-cumi kembali berenang melawan arus aliran
air. Hasilnya terlihat jelas bahwa setelah melakukan kawin, cumi-cumi
merasa kelelahan dan tidak sanggup melakukan apapun.
"Kami
menemukan bahwa cumi-cumi bisa berenang setengah dari jarak yang dapat
mereka tempuh sebelum kawin, dan membutuhkan waktu hingga 30 menit untuk
mengembalikan daya tahan berenang mereka ke tingkat seperti sedia kala
saat mereka belum kawin," kata Franklin. Menurut hasil penelitian, hal
yang sama juga berlaku untuk jantan maupun betina.
Hal itu
berarti bahwa cumi-cumi memiliki lebih sedikit energi untuk mencari
makan, menghindari predator, tumbuh, dan mencari pasangan kawin
berikutnya, katanya. Percobaan yang sedang dilakukan menunjukkan bahwa
tingginya intensitas kawin menjadi alasan penting bahwa cumi-cumi ini
memiliki rentang hidup yang lebih pendek, meskipun hasil penelitian
tersebut masih pada tahap awal, kata Franklin.
"Menggunakan
cumi-cumi pangsit selatan sebagai spesies untuk penelitian kami, bisa
membantu untuk memahami perilaku reproduksi cephalopoda lainnya
(cumi-cumi, gurita, sotong, dan nautilus) serta spesies lain dengan
sistem kawin yang sama (waktu kawin yang lama serta seberapa sering
melakukannya)," katanya.
Senin, 23 Juli 2012
Pemeluk Islam di AS Meningkat
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Nyaris setiap hari Muslim AS
mendapat perlakuan diskriminatif. Namun, hikmah dibalik perlakuan itu
setiap harinya warga AS memeluk Islam.
Hal menarik lain yang dialami Nababan, disela kunjungannya ke AS, ia mengetahui sejumlah gereja di AS tidak lagi dipenuhi jamaah. "Kalau saya tidak ada khutbah, saya sempatkan kunjungi geraja-gereja. Anehnya, tidak seluruh gereja di buka, bahkan, ada satu Katedral besar di Washington DC, dibuka hanya untuk turis yang sekedar foto-foto saja," papar dia.
"Dari fenomena itu, kita harus menyadari bahwa kebenaran itu pasti datang," pungkasnya.
Sumber :
http://id.berita.yahoo.com/pemeluk-islam-di-meningkat-140516874.html;
Tanggal Akses : 23 Juli 2012
Langganan:
Postingan (Atom)