Raising Of Kursk Submarine
Kursk,
Goliath Selam raksasa buatan Russia yang lahir oleh karena kebutuhan
Perang dingin yang tenggelam ( 12 Agustus 2000 )akibat salah satu
torpedo nya meledak dan menenggelamkan semua crew kapal selam ke dasar
laut Barens Russia Salah satu korban tewas (Dmitry Kolesnikov, 27 Tahun)
sempat menuliskan pesan kepada istri dan semua orang yang mungkin
membaca nya berisikan pesan "Jangan pernah putus asa..."
Petikan
yang sempat dilihat dan dicatat dalam kenangan itulah yang menghias
peti mati Dmitry Kolesnikov: "Pukul 15.45. Cahaya makin lemah, terlalu
gelap untuk menulis. Tapi, aku akan terus mencoba menulis dengan rasa.
Tampaknya, bagiku sudah tak ada kesempatan sama sekali, walau cuma 10%,
atau 20%. Mudah-mudahan kelak ada yang membaca suratku ini..." .
Kecelakaan yang sempat membuat pihak Navy Russia kehilangan muka dan
malu itu menurut banyak pihak masih bisa di hindari. Kecelakaan ini
mungkin yang terbesar setelah kecelakaan kapal selam K-19 akibat
bocornya reaktor nuklir.
Yang menarik adalah, untuk
sebuah investigasi yang sangat di inginkan dari pihak keluarga korban,
pemerintah Russia memutuskan untuk mengangkat bangkai kapal selam Kursk
dari dasar laut barens. Perencanaan nya pun memerlukan waktu yang sangat
lama dan juga konsep pengangkatan yang tidak sembarangan, karena
menyangkut kapal selam nuklir yang masih aktif dan juga ada beberapa
torpedo yang masih belum di gunakan, jadi memerlukan ke hati hati an
yang sangat tinggi untuk mengangkatnya. Sebuah kapal raksasa disiapkan
sebagai kapal pengangkat yang dilengkapi dengan kabel kabel hidrolik
yang menjuntai turun ke dasar laut menuju lokasi dimana bangkai tersebut
berada, sementara itu team penyelam, berkerja extra keras sebelum
pengangkatan dengan membuat lubang lubang di body Kursk untuk pengait.
Pekerjaan menyelam bukanlah hal yang mudah,karena penyelam akan
merasakan betapa dingin nya air di perairan barens dan juga tekanan air.
Penyelam penyelam yang akan melakukan pengeboran,pengelasan dan
penggergajian di body Kursk di tempatkan di sebuah kapal pengendali yang
mendesain ruang khusus penyelam yang bertekanan, sehingga penyelam
terbiasa dalam pekerjaan dasar laut, untuk pemindahan penyelam dari
kapal ke dasar laut tempat Kursk berada menggunakan semacam wahana
khusus. Pekerjaan ber bulan bulan itu pun serasa sangat melelahkan,
karena mempertimbangkan berbagai aspek mengenai pasang air laut di
perairan barens yang pada bulan september menjadi sangat sangat
berbahaya bagi ekspedisi pengangkatan ini.
Terlihat
diatas, Mammoet mengangkat kursk yang tepat dibawahnya lalu kemudian
menurunkan kabel kabel untuk mengangkat Kursk dari kedalaman 100 meter,
setelah mencapai posisi yang tepat dimana separuh menara telah masuk
kedalam lubang yang dibuat di bawah.
Gambar diatas merupakan perbandingan besar Kursk dengan Boeing 747, kapal selam Kursk masuk dalam kapal selam kelas Oscar II.
Gambar
diatas menerangkan bagaimana Kursk di potong menjadi dua pada bagian
torpedo guna menghindari kejadian yang tidak di inginkan pada saat
pengangkatan mengingat torpedo masih dalam keadaan aktif dan belum di
gunakan. Pada keterangan nomer 2. Kursk di lubangi 26 titik sepanjang
Hull untuk kait pengangkatan, dan nomer 3 merupakan teknis pengangkatan
Kursk dengan menggunakan kabel raksasa yang diangkat dengan mesin
hidrolik dari permukaan (mammoet)
Gambar gergaji yang digunakan untuk membelah lambung kursk, adapun cara
menggergajinya dengan memasang semacam tumpuan motor pada kiri kanan
dan menggerakkan nya secara horisontal
Sumber: http://achtungpanzer.blogspot.com/2009/05/raising-of-kursk-submarine_01.html