JAKARTA: Majalah Forbes merilis daftar orang terkaya di
Indonesia 2011. Kakak beradik Budi & Michael Hartono masih
bertengger di peringkat taratas dalam daftar 10 orang terkaya di Tanah
Air.
Konglomerat Grup Djarum itu memiliki kekayaan US$14 miliar (sekitar Rp127,4 triliun). Tahun lalu, Forbes juga
menempatkan Budi & Michael Hartono di peringkat pertama dengan
kekayaan US$11 miliar. Berarti ada peningkatan kekayaan sebesar US$3
miliar(sekitar Rp27,3 triliun).
Peringkat tiga besar orang terkaya di Indonesia 2011 tidak mengalami
pergeseran jika dibandingkan dengan peringkat 10 orang terkaya Forbes
2010.
Susilo Wonowidjojo tetap bertengger di peringkat ke-2 dengan nilai
kekayaan US$10,5 miliar (sekitar Rp95,5 triliun). Nilai kekayaan Bos
pabrik rokok Gudang Garam itu meningkat US$1,5 miliar jika dibandingkan
dengan peringkat Forbes 2010.
Sementara itu di tempat ketiga, Bos Sinar Mas Eka Tjipta Widjaja
mendulang kekayaan US$8 miliar (Rp72,8 triliun) atau meningkat US$2
miliar jika dibandingkan dengan peringkat 2010.
Peringkat ke-4 ditempati Bos Grup Bayan Low Tuck Kwong. Posisi taipan
batu bara itu meningkat tajam, karena tahun lalu hanya berada di
peringkat ke-7.
Peringkat ke-5 masih di huni Bos Grup Indofood Anthoni Salim. Tiga muka
lama yang masih bertahan di peringkaaaat 10 besar adalah Martua
Sitorus (tahun lalu di peringkat ke-4), Peter Sondakh dan Putera
Sampoerna yang peringkatnya tidak bergesar.
Dua nama yang terdepak dari peringkat Forbes 2011 adalah Sri Prakash
Lohia (peringkat ke-6 Forbes 2010) dan Aburizal Bakrie (peringkat
ke-10).
Mereka digantikan oleh dua muka baru yang muncul sebagai pengganti di
daftar 10 orang terkaya Forbes 2011 adalah Sukanto Tanoto yang langsung
bertengger di peringkat ke-6 dan Achmad Hamami.
Sukanto Tanoto, Bos Raja Garuda Mas, memiliki kekayaan senilai US$2,8
miliar (Rp25,5 triliun). Sementara itu, Achmad Hamami, Bos Distributor
Caterpillar dan Tiara Marga Trakindo, memiliki kekayaan US$2,2 miliar
(sekitar Rp20 triliun). (sut)
http://www.bisnis.com/articles/inilah-10-orang-terkaya-di-indonesia