Senin, 27 Februari 2012

Ibu Hamil Perlu Variasi Makanan


TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Setiap ibu pasti ingin mempunyai anak yang selalu nampak bahagia, responsif, rambut tidak mudah rontok, gigi cemerlang, gusi merah muda, tak mudah berdarah, kulit bersih, kuku tidak pudar, dan tidak rapuh. Juga lahap saat makan, tidurnya lelap, Buang Air Besar (BAB) lancar dan cocok dengan KMS (Kartu Menuju Sehat).

Celakanya tidak semua ibu mampu untuk mencukupi kebutuhan nutrisi keseharian yang membuat anak mengalami gizi buruk. Di Indonesia tercatat empat persen balita Indonesia menyandang status gizi buruk atau sekitar 900 ribu merata di seluruh Indonesia. Balita bergizi buruk bisa mempengaruhi kualitas manusia Indonesia.

Dalam media talkshow Nutritalk V: Nutrisi Selama Kehamilan Selamatkan Bunda dan Generasi Penerus Bangsa yang diselenggarakan Sari Husada, dr. Damar Prasmusinto, SpOG (K) dari Divisi Fetomaternal Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI/RSCM mengungkapkan, ibu harus memberikan perhatian sejak masa kehamilan.

Mengapa? "Risiko kehamilannya sendiri bagi ibu hamil dan janin, ibu jangka panjang dan anak hingga dewasanya. Risiko kehamilan di seluruh dunia dalah 24 persen pendarahan, 15 persen infeksi, 13 persen aborsi tidak aman, 20 persen penyebab tidak langsung, 12 persen eklampsia, 8 persen partus macer dan 8 persen lainnya," ungkapnya.

Ibu hamil perlu variasi makanan seperti konsumsi makronutrien misalnya protein dan mikronutrien, seperti asam folat esensial. Perlu juga memperhatikan keseimbangan dalam pola makan. Konsumsi semua jenis makanan, sesuai kebutuhan harian yang direkomendasikan. Tidak kalah penting adalah kunci untuk kebahagiaan hidup dan hidup sehat," ungkapnya.

Bagaimana dengan kebutuhan karbohidrat? Karbohidrat yang direkomendasikan mempunyai rentang asupan yang diterima 45 - 65 persen kalori. Nilai gizi terbaik, pilih makanan wholegrain, Roti wholemeal atau multigrain, pasta wholemeal, beras merah, biskuit "wholegrain", sereal "wholegrain" dan sebagainya. Juga buah, sayuran susu dan legumes.

Untuk protein direkomendasi rentang asupan yang diterima 10 - 35 persen kalori. Selama kehamilan perlu 55 lebih banyak per hari. Protein membangun placenta dan jaringan ibu dan janin. Untuk nilai gizi terbaik, pilih susu rendah lemak, ikan, ayam tanpa kulit, daging serat, telur, legumes, kacang dan biji-bijian.

Pemenuhan kebutuhan lemak, Damar menyarankan rentang asupan yang diterima 20 - 35 persen kalori atau memerlukan 20 persen lebih banyak per hari selama kehamilan. Untuk nilai gizi terbaik pilih lemak tidak jenuh berganda seperti Omega 3 Fat - DHA, lemak tidak jenuh tunggal. Juga kurangi lemak jenuh dan lemak trans.

Bagaimana dengan pemilihan nutrisi tambahan? Damar mengungkapkan, boleh saja mengonsumsi pil tapi hanya untuk vitamin dan mineral. Bisa juga konsumsi produk susu ibu yang mengandung energi, protein, lemak esensial, serat, vitamin, dan mineral.

Energi mempertahankan aktivitas metabolik, membantu sintesis protein mencerminkan asupan lemak dan karbohidrat setelah peningkatan kebutuhan protein diperhitungkan. Jumlah total yang diperlukam selama ibu hamil adalah 55 ribu kcal = 28 minggu x 7 hari.

Protein diperlukan untuk meningkatkan volume darah ibu, pertumbuhan jaringan janin. Saat hamil energi harus meningkat dari 0,8 gram per kilo BB jadi 1.1 grBB. Yang juga tidak bisa dilupakan adalah kebutuhan nutrisi.